Wednesday, April 28, 2010

sudah bangun! :D


akhirnyaaaaaa.. saya terbangun dari mimpi buruk. hihihi. Assessment untuk kelasku sudah hari ini.. so here, and the story goes....

hihiy, seperti postingan sebelumnya, itu persiapan assessment.. tanggal 27 adalah tanggal untuk setup assessment. For your information, assessment itu seperti ujian akhir gitu. Kali ini, tiap siswa diberi tempat 2 panel dan 1 meja masing2. Kami harus menata dan men-layout karya kami disini. Tepatnya kemarin, aku datang dan menata semua yang harus ditata di panel yang disediakan. Sengaja, barang2 yang seharusnya ditata di atas meja tidak ditata kemarin karena takut rusak atau dicuri. Thanks God, semuanya lancar dan ga ada yang jatuh sampai tadi pagi.

Berlanjut ke tadi pagi, aku datang pagi2 untuk menata barang2 yang di atas meja, yaitu CPJ, process manual, leaflet, live project book, dan DnAD book cover design. Dan lagi2, thanks God, semua berjalan lancar tanpa halangan. Sekitar pukul 10am, pintu ditutup dan penilaian dimulai.
Benar2 tinggal Papi yang bekerja di dalam dan aku pun keluar kelas studio dan menunggu bus ke arah orchard.

Sore hari, jam 5pm saatnya mengambil barang2 kami di sekolah. Diawali dengan briefing untuk lasalle show yang lumayan panjang, kami menunggu saat2 dimana feedback form (yang isinya nilai bayangan) untuk dibagikan. Deg2an rasanya ketika namaku dipanggil dan sepucuk kertas itu dibagikan. Senyuman lebar dan mata bersinar2 tertahan di wajahku. Tertulis beberapa barang yang akan disimpan pihak sekolah, dan pada akhirnya aku tidak membawa pulang barang apa2. Nilai yang tidak disangka sangka, sungguh itu bukan kemampuanku. Hanya Dia, Dia yang sanggup melakukannya. Seorang dosen yang super galak (dan aku pernah kena damprat-ed dulu), tersenyum sambil berkata "good work". Amazing. (sudah cukup, i dont want to describe lagi, nanti terkesan sombong, hihihi)

Terima kasiiiih, sungguhh terima kasih untuk Papi. Papi yang selalu disana. Papi yang selalu memberi kekuatan, sukacita, ketenangan, daya pikir, kesehatan, dan percikan2 kecil di tiap harinya. Papi yang bekerja. Papi yang turut campur tangan atas semuanya. Semua pujian yang ku terima hanya untuk Engkau saja. Sungguh tanpaMu, tidak akan aku sampai sejauh ini berjalan karena aku tau aku ini benar2 lemah. Hanya Engkau. Terima kasih, Daddy.

Terima kasih juga untuk mami dan papi. Untuk support dan nasihat dan waktu dan uang yang sudah diberikan selama ini. Semua ini, kukembalikan untuk kalian, and I really miss you.

Terima kasih juga untuk Shannon, dosenku. Dialah yang sudah mendorongku sampai sejauh ini. Terima kasih banyak.

Dan tak lupa untuk semua yang ada di sekitarku. Dika, Dev, Yes, Ka, Dud, Tu, Ris, Je, Luk, Nut, Sa, Tum, Son, Lin, Mich, Rid. Terima kasih buat doa dan supportnya selama ini. Kalian sudah mengisi hari2 berat dengan canda tawa.

Terima kasih semua, terima kasih.

so now, let me say: Bye diploma life. Halo, Dunia! :)

Tuesday, April 27, 2010

Persiapan perang

Hihihi, lagi2, persiapan perang untuk setup besok.. :)

Surut..

Hihihi.. Akhirnya, bsk set up untuk assessment, dan hari Rabu adalah assessment day. Yah, assessment itu bisa saja dibilang deadline atau ujian akhir di masa diplomaku ini..

Malam ini, sudah beres semua.. Semoga besok waktu memasang karya2 ini, ga ada halangan.. Saya nitip doanya ya.. Hihihi..

Ini di atas foto cpj, journal yang berfungsi sperti buku sketsa.. Seperti biasa, semester ini tebalnya bisa mencapai 7cm.. Hihihi..

Sekian dulu, nanti update an lagi deh.. Wish me luck. :)

Thanks, Daddy! ♥
Nite.

Wednesday, April 21, 2010

Merem (memejamkan mata) ?

Hello.. renungan hari yang ingin aku sharingkan memang bener2 aku alami sendiri. Bagi yang lagi mengalami masa masa sulit atau merasa sedang di bawah (roda kehidupan), ayo pejamkan mata, pegang tangan Tuhan, tersenyum, dan tetap berjalan. Mungkin aga sulit, tapi ketika badai sudah reda, pelangi akan muncul. God bless! :D


Pimpinan TuhanBacaan hari ini: Keluaran 40:34-38
Ayat mas hari ini: Amsal 3:5
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 9-11; Lukas 11-32

Pada 2006, saat menjadi ketua Komisi Pemuda, saya merasa kelelahan dengan jadwal pelayanan yang begitu padat. Maka, saya hendak menguranginya dengan mengundurkan diri dari paduan suara. Namun, niat saya itu berkali-kali tertahan. Saya merasa Tuhan ingin saya bertahan di paduan suara. Pada akhirnya saya mengerti mengapa Tuhan menginginkan saya bertahan. Sebab, lewat pelayanan itulah Papa dan Mama mau ke gereja setelah sepuluh tahun saya doakan. Untuk pertama kalinya, mereka datang ke Kebaktian Natal hanya untuk melihat saya bernyanyi.
Ketika Tuhan memimpin langkah kita, kerap kali Tuhan tidak memberitahukan kepada kita rencana-Nya dari awal sampai akhir. Tuhan memimpin kita selangkah demi selangkah. Seperti halnya ketika Tuhan memimpin bangsa Israel menuju tanah Kanaan. Tuhan memimpin mereka melalui keberadaan tiang awan. Jika awan naik dari atas kemah suci, bangsa Israel berangkat; sebaliknya, jika awan itu tidak naik, mereka tidak berangkat (ayat 36,37). Tuhan sama sekali tidak menjelaskan, mengapa mereka mesti berangkat pada saat itu dan mengapa mereka harus menetap untuk beberapa waktu.
Rencana dan pemikiran Tuhan melampaui apa yang dapat kita pikirkan. Karena itu, kita mesti percaya; percaya kepada Allah dan tidak bersandar pada pengertian kita sendiri (Amsal 3:5). Jika Tuhan memimpin kita melangkah ke tempat baru atau meminta kita bertahan pada situasi yang tidak mengenakkan sekalipun, percayalah Tuhan punya rencana indah. Yang Tuhan minta dari kita adalah ketaatan dan kepercayaan total akan pimpinan-Nya.
Pimpinan Tuhan bagai pelita yang menerangi kegelapan
Jika kita mau melangkah, kelak kita akan sampai di tujuan

Saturday, April 17, 2010

anak Papi..?

Renungan hari ini ingin kubagikan sekali lagi. Dan seperti biasa, diambil dari renungan harian online.
Yuk jadi anak Papi yang taat dan terbukti lewat perbuatan. Bukan hal yang mudah, tapi mari kita belajar dan bertumbuh bersama sama. Good nite kawan, God bless. =D


Memiliki YesusBacaan hari ini: 1 Yohanes 5:1-12
Ayat mas hari ini: 1 Yohanes 5:12
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 30-31; Lukas 13:23-25

Ketika kecil, kita cenderung sangat posesif. Sulit bagi kita untuk berbagi. Kita terganggu kalau mainan kita dipinjam teman dalam waktu cukup lama, apalagi kalau sampai dibawa pulang. Bagi seorang anak, memiliki berarti menguasai dan memonopoli secara absolut.
Surat Yohanes menyatakan bahwa Allah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu berada di dalam Anak-Nya, Yesus Kristus. “Siapa yang memiliki Anak, ia memiliki hidup” (ayat 12). Apakah itu berarti, seperti pemaknaan anak kecil, kita menguasai dan memonopoli Yesus Kristus? Bukan! Yohanes justru ingin menekankan pentingnya umat percaya untuk hidup dalam respons yang tepat terhadap rahmat Allah (1 Yohanes 4:8, 11). Maksudnya, rahmat Allah perlu disambut oleh iman dan sikap hidup beriman dari pihak kita. Gayung pun bersambut, ketika kita merespons rahmat Allah yang mendatangi kita di dalam Yesus.
Tidak semua orang yang mengaku percaya terhitung sebagai mereka yang memiliki Yesus. Yesus bukan barang yang bisa kita kuasai dan kita monopoli. Memiliki Yesus berarti beriman di dalam dan hidup menurut teladan Yesus Kristus. Memiliki Yesus bukan hanya soal memiliki ajaran yang benar, melainkan soal menjalankan tindakan yang benar, sesuai dengan iman (ayat 2).
Anda mau membuktikan bahwa Anda memiliki Yesus? Bukan seperti anak kecil yang ingin menguasai dan memonopoli mainan miliknya, kita yang sungguh-sungguh memiliki Yesus malah tergerak untuk membagikan kasih Yesus kepada sesama melalui tindakan nyata. Dan kita tidak akan merasa berat menjalankan perintah-Nya.
Kasih Allah tidak dapat dimiliki secara eksklusif
Melainkan merengkuh orang lain untuk turut mengecapnya

Thursday, April 15, 2010

Sudahkah..?

Kemarin ketika aku di bus, seorang anak kecil duduk tepat berhadapan denganku. Dia melihat ke arahku dengan kaget, lalu terus memandangiku. Biasanya, orang ga berani melihatku terlalu lama ketika dia sadar kalau aku melihat balik kearah mereka, tapi ini ga berlaku dengan anak kecil ini. Yah mereka memang polos. Setelah sekian lama memandangiku, dia berbisik ke ibunya yang duduk tepat di sebelahnya. Ibunya hanya mengangguk sekali tanpa berani melihat ke arahku. Lalu anak kecil ini memandangiku lagi selama perjalanan itu. Selama perjalanan, aku mencoba berpikir "ah tidak apa2.. biarkan saja.." untuk mencoba bersikap cuek.

Risih? Iya. Selalu muncul di kepalaku, "is it that obvious?" atau kadang2 "stop looking at me with that look". Aku tau, mereka mungkin merasa kasihan saja. Yah, bukannya aku benci atau tidak suka, hanya saja terkadang pandangan seperti itu kurang mengenakkan dan somehow membuatku ikut mengasihani diri (yang sangat tidak membantu untuk menjadi lebih kuat). Belum bisa aku bilang "aku sudah biasa dengan pandangan seperti itu..", entah kenapa, aku belum terbiasa.

Lalu teringat apa yang ibu Maria katakan di gereja. Waktu itu dia membahas tentang Yohanes 9, yaitu orang yang buta sejak lahir. Pada bagian ini diceritakan bahwa ada seseorang yang dilahirkan buta dan murid2 Yesus bertanya siapa yang berdosa atas kebutaan orang tersebut? dia sendiri ataukah orang tuanya sehingga dia dilahirkan buta?

Sejenak, mirip. Kasarnya, walau aku ga suka bilang begini untuk diriku sendiri, cacat sejak lahir. Aku ga buta, tapi aku dilahirkan tanpa tulang pada kerangka mata sebelah kiri sehingga ga ada tulang yang menyangga otakku. Ini menyebabkan mata kiriku tidak sejajar dengan mata kanan dan mata kiriku lebih sipit daripada mata kananku. Yang membuat terlihat jelas, alis kanan dan kiri sejajar tetapi kelopak mata kiri lebih lebar daripada kelopak mata kanan. Orang tuaku berpikir untuk operasi, mengingat aku seorang perempuan dimana "wajah" biasanya menjadi kesan pertama. Setelah berkonsultasi dari dokter mata, dokter syaraf, dokter bedah plastik, bahkan dokter otak, operasi untuk mengembalikan posisi mata pada tempatnya memang memungkinkan, tetapi resiko yang akan terjadi terlalu besar. Resiko terburuknya aku akan mengalami koma selama beberapa minggu karena mereka harus memotong beberapa syaraf otak yang sudah menempel pada mata dan menyangga otak tersebut, dan resiko teringannya yaitu mata sebelah kiriku akan melihat dobel (melihat 2 bayangan suatu benda). Karena hal inilah, orang tuaku mengurungkan niat mereka dan ini yang membuatku "berbeda" dari yang lain.

Kembali ke Yohanes 9, lalu Yesus menjawab, "Bukan dia dan bujan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia." Lalu Yesus menyembuhkan orang itu dan orang itupun bersaksi bagi Dia.

Aku mau disembuhkan juga? mau. Aku berharap Tuhan memberikan mujizatNya? tidak terlalu, aku hanya berharap mata ini tidak memburuk saja.

Mungkin orang tuaku masih berharap mataku disembuhkan, tetapi aku tidak terlalu mengharapkannya. Aku tau Dia sanggup, pasti. Tetapi itu bukan hal yang terutama yang aku harapkan. Walau ada saatnya aku ga suka, sedih dan hati ini perih ketika orang2 melihatku dengan padangan merendahkan ato mengkasihani, tapi aku ingin karakter, sifat, dan sikapku lebih "cantik" dari perempuan lain. Aku berharap hidupku lebih baik dari mereka yang mungkin sempurna secara fisik. Aku berharap hidupku lebih berguna dan bisa jadi berkat untuk orang2 disekitarku.  Ada saatnya aku down. Ada saatnya aku bersikap buruk. Ada saatnya aku seenaknya saja. Akupun masih belajar untuk menjadi orang yang lebih baik. Dan aku berharap, sama seperti orang buta tersebut, aku ingin hidup menjadi saksi bagi Dia.

Aku bersyukur atas karyaNya selama ini. Anugrah keselamatan yang sudah diberikan, itu yang terutama. Keluarga yang selalu mendukung dan orang2 disekitarku juga sangat aku syukuri. Kecukupan ekonomi yang boleh kunikmati selama ini, dan kesempatan bersekolah di luarnegeri juga sudah lebih dari cukup. Sekali lagi, nyata kasihNya di dalam hidupku.

Kawan, apa kalian juga "berbeda"? Aku tau persaan mereka yang "berbeda" ketika orang berkata "yah.. tiap orang ada kekurangan dan kelebihan masing2..", tapi jangan pernah persalahkan Dia atas kekurangan itu. Keadilan Tuhan tidak di timbang dari seberapa banyak yang Dia beri kepada kita. Lihat kembali hidupmu, dan liatlah karya Tuhan selama ini. Tersenyum, dan bulatkan tekatmu untuk menjadi seseorang yang lebih baik dari mereka yang mungkin sempurna secara fisik.

Bagi yang mungkin tidak "berbeda", bersyukurlah atas kesempurnaan fisik yang Dia berikan. Gendut? Kurang cakep? Pendek? Kulit hitam? Hey, jangan pernah minder karena itu, paling tidak tubuh jasmanimu masih komplit dan bekerja dengan baik. (dan mungkin sedikit tips, jangan memandangi orang dengan tatapan kasihan ya. Cukuplah tersenyum atau menyapa, kami hanya ingin dihargai saja.)

Mari kita belajar bersyukur untuk segala sesuatu yang sudah Dia ijinkan terjadi.
Sudahkah? God bless! =D

Friday, April 9, 2010

Widen your perspective

Morning.. Pagi ini aku mendapat artikel via blackberry messenger. Yah, smoga bisa mengingatkan siapapun yg membaca artikel ini. :)

Kadang kita bertanya dlm hati & menyalahkan Tuhan," apa yg telah saya lakukan sampai saya harus mengalami ini semua ?" atau "kenapa Tuhan membiarkan ini semua terjadi pada saya ?"

Here is a wonderful explanation..

Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam raport, putus dengan pacarnya, dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota. Saat itu ibunya sedang membuat kue, dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya, dengan senang hati dia berkata, "Tentu saja, I love your cake."
"Nih, cicipi mentega ini, " kata Ibunya menawarkan.
"Yaiks," ujar anaknya.
"Bagaimana dgn telur mentah ?".
"You're kidding me, Mom."
"Mau coba tepung terigu atau baking soda?"
"Mom, semua itu menjijikkan."
Lalu Ibunya menjawab, " ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jadi satu melalui satu proses yang benar, akan menjadi kue yang enak."

Tuhan bekerja dengan cara yang sama. Seringkali kita bertanya kenapa Dia membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan. Tapi Tuhan tahu jika Dia membiarkan semuanya terjadi satu persatu sesuai dgn rancanganNya, segala sesuatunya akan menjadi sempurna tepat pada waktunya. Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita. Tuhan teramat sangat mencintai kita. Dia mengirimkan bunga setiap musim semi, sinar matahari setiap pagi.Setiap saat kita ingin bicara, Dia akan mendengarkan. Dia ada setiap saat kita membutuhkanNya, Dia ada di setiap tempat, dan Dia memilih untuk berdiam di hati kita.

Saturday, April 3, 2010

Salib

SalibNya.. SalibNya,s'lamanya mulia..
Dosaku dihapuskan oleh darah Yesus..

Tiapkali lagu ini dilontarkan, aku langsung merinding, selalu. Apalagi mengingat perjamuan kudus yang dilangsungkan di acara KKR Jumat agung tadi, orang2 yang hatinya diketuk berjalan maju sambil menyanyikan lagu ini.

Sungguh, tiada henti ucapan syukur dan sukacita untuk anugerah yang boleh kuterima dan mereka terima. Semoga hidup kami boleh menjadi persembahan yang kudus untuk Dia, sumber kasih, yang sudah rela mati di bukit golgota.

Jumat Agung, ucapan syukur yang tak henti2nya. Really, thank You so much Daddy.

I love You.