Wednesday, November 24, 2010

Assessment

Finally, it's over for this semester!! Wohooo..

*jadi presenter* selamat sore saudara, saya sekarang berada di library sekolah saya, sedang menunggu nilai dibagikan. Yah dug dug dug pastinya.. Disebelah saya sedang ada dua nenek2, nenek dev sama nenek nelv..

Hihihi.. Well, tp saya mau berterima kasih sih sih untuk Papi J buat berkat dan kekuatan yng selalu diberikan tiap hari.. Buat mami papi cc koko, buat support dan doa yang ndak berhenti.. Buat dudud, kaka, yesme, nduk dev, dan haheho grup yang saling menyemangati.. Dan dosen dan teman2 lainnya, makasih buanyaaaakkkk..

Yak, nunggu pintu dibuka dulu dehh.. :D

Sunday, November 7, 2010

Sibuk, sibuk, sibuk!

Renungan hari ini setidaknya "menampar" saya, mungkin menampar dirimu juga. Hihihi. Well, setidaknya tamparan ini membangun kita untuk lebih baik yah. Yuk sama2 belajar,kawan.
God bless, and be a blessing! :)

Bacaan hari ini: Hagai 1:1-11
Ayat mas hari ini: Hagai 1:9

Terlalu Sibuk

Kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Palembang, dan sebagainya mengalami perubahan yang drastis dibandingkan sepuluh tahun yang lalu. Sekarang, kota-kota tersebut bertambah macet. Kendaraan bermotor makin banyak. Orang bertambah sibuk. Tak tampak lagi kota yang lengang dan santai. Perubahan ini juga sangat berdampak kepada cara orang berlalu lintas. Orang semakin egois dalam berkendaraan, tidak peduli lagi dengan pengendara yang lain; serobot sana serobot sini; yang penting saya sampai duluan. Ternyata bertambah sibuknya manusia, berdampak pada semakin berkurangnya kepedulian manusia terhadap hal yang lain.

Hal serupa terjadi juga dengan bangsa Israel pada zaman Hagai. Mereka sangat sibuk mengurus urusannya masing-masing (ayat 9), sehingga mereka tidak peduli dengan urusan rumah Tuhan. Mereka berlomba-lomba mempercantik rumah sendiri (ayat 4), sehingga rumah Tuhan yang sudah menjadi reruntuhan pun tidak lagi diperhatikan.

Allah menegur mereka melalui Hagai agar mereka tidak hidup untuk diri sendiri saja. Allah mau agar mereka memperhatikan rumah Tuhan juga. Bukannya Tuhan merasa kurang diperhatikan, melainkan agar mereka menyadari kehadiran Tuhan serta berkat-berkat-Nya di tengah mereka.

Ketika kita semakin sibuk, berhati-hatilah karena kesibukan akan menggerus hal-hal penting lain di hidup kita; seperti bersosialisasi, kepedulian terhadap keluarga, kesehatan pribadi, bahkan kedekatan kita kepada Tuhan. Perlambat kecepatan; lihatlah kembali ke kiri, ke kanan, banyak hal perlu mendapat perhatian kita.

JANGAN BIARKAN KESIBUKAN MENGENDALIKAN KITA, KITALAH YANG HARUS MENGENDALIKAN KESIBUKAN